Selasa, 22 September 2009

Rematik Menyerang Diam-diam


Anda tentunya tidak asing lagi jika mendengar kata rematik. Atau mungkin Anda juga salah satu yang pernah berkutat dengan penyakit ini?

Rasa nyeri, pembengkakan, gangguan fungsi sendi dan jaringan, ini semua termasuk gejala rematik. Rematik dapat menyerang seluruh tubuh dan menimbulkan komplikasi, bahkan kecacatan.

Tapi lagi-lagi tentunya dapat diatasi, salah satunya dengan terapi latihan membantu memperbaiki fungsi sendi dan mempertahankan kekuatan otot.

Namun sebelumnya Anda harus tahu dulu jenis-jenis rematik yang Anda alami. Bagian tubuh yang biasa diserang adalah persendian di jari, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Gejala utamanya adalah nyeri dan kaku sendi, serta keterbatasan gerak.

Anda juga harus mengenal gejalanya dengan baik agar bisa terhindar dari penyakit ini. Sebagai pertanda yang paling gampang dikenali adalah rasa nyeri atau kaku pada sendi dan tulang belakang. Serta ada kesulitan saat melakukan aktivitas sehari�hari, seperti berjalan, naik tangga, bangun dari tempat tidur, hingga saat Anda mandi.

Rasa nyeri akibat rematik yang sering dianggap sepele, sudah mengganggu aktivitas masyarakat, terutama warga perkotaan dengan aktivitasnya cukup padat. Seperti ketika Anda mengemudikan kendaraan saat macet, atau duduk berjam-jam tanpa aktivitas, serta kurangnya waktu untuk berolah raga.

Dari sini akan bisa berkembang menjadi salah satu penyakit kronis sepertiosteoarthritis atau pengapuran sendi. Tulang yang mengalami pengapuran acap kali tidak terasa sakit. Ketika sudah rapuh dan terjadi patah tulang, barulah timbul keluhan sakit.

Itulah sebabnya, penyakit yang kerap dianggap sepele itu bisa dikategorikan silent disease (menyerang perlahan dan diam-diam). Bahkan, keluhan rematik yang dibiarkan menahun dapat mengakibatkan kecacatan, ketidakmampuan, penurunan kualitas hidup, dan meningkatkan beban ekonomi penderita dan keluarganya.

Sejumlah faktor yang berperan dalam kejadian rematik. Di antaranya riwayat keluarga, usia, jenis kelamin (wanita lebih rentan dibandingkan pria), aktivitas berlebih, bobot badan berlebih, serta kelemahan otot.

Nah, jika telanjur terkena rematik, pengobatan dilakukan melalui banyak cara, baik yang bersifat farmakologis (obat-obatan), nonfarmakologis (edukasi dan olahraga), maupun tindakan bedah. [L1]

- 13 Januari 2009


Sumber :

Tiara Anisa

http://www.inilah.com/berita/gaya-hidup/2009/01/13/75436/rematik-menyerang-diam-diam/

23 September 2009

Sumber :

http://www.rush.edu/spanish/images/si_0389.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar